02 TUJUAN DAN MANFAAT EVALUASI
Kegiatan melakukan evaluasi, termasuk di dalamnya
menyusun instrumen tes, melakukan pengukuran terhadap respon tes yang
diberikan, sudah merupakan tugas yang biasa dikerjakan oleh setiap guru atau pendidik. Melalui kegiatan dalam evaluasi ini, seorang
guru bisa mendapatkan informasi tentang kondisi muridnya, sehingga guru dapat
menentukan tindakan-tindakan apa yang perlu diberikan kepada siswanya.
Kelihatannya kegiatan
evaluasi hasil belajar ini, siswa adalah yang dianggap berkepentingan. Memang benar bahwa hasil evaluasi ini
siswalah yang mendapatkan ‘akibatnya’ nyata.
Padahal, kegiatan evaluasi, sebenarnya bukan cuma untuk kepentingan
menilai siswa, tapi juga untuk kepentingan guru yang mengajar. Karena bagaimanapun juga hasil evaluasi yang
diberikan guru merupakan gambaran juga tentang keberhasilan dari proses
pembelajaran yang dilakukan oleh guru itu sendiri. Demikian juga secara lebih luas, bagi
kepentingan institusi sekolah di mana pihak pimpinan sekolah sedikitnya akan
menerapkan kebijakan-kebijakan tertentu sehubungan dengan informasi capaian
hasil belajar yang diperoleh siswanya.
Dengan demikian melalui informasi karakteristik hasil belajar siswanya,
sekolah juga dapat menyadari atau mendapatkan gambaran mengenai posisi
kualifikasi yang dimilikinya dibanding misalnya dengan sekolah lain.
Arikunto (1986) dan
Suryanto (2009) mengemukakan bahwa hasil dari penilaian hasil belajar bukan
saja memberikan makna kepada siswa tapi juga guru, sekolah itu sendiri, dan
atentu saja orang tua siswa. Berikut ini
akan diuraikan makna penilaian menurut Arikunto (1986), dan Suryanto (2009)
yaitu makna bagi siswa, makna bagi guru, makna bagi sekolah, dan makna bagi orang
tua:
Makna bagi siswa. Dengan mengetahui hasil dari
penilaian yang diberikan gurunya, baik
itu melalui ulangan harian maupun nilai semester, maka siswa dapat mengetahui
juga tentang sejauh mana ia telah mengikuti atau menguasai pelajaran yang disampaikan
gurunya sehingga dengan demikian memberikan efek dan akibat bagi siswa itu
sendiri, yaitu (1) memuaskan, bila siswa memperoleh skor hasil yang tinggi maka
biasanya siswa akan merasa senang. Rasa
gembira ini tentu saja membuat siswa ingin agar pada kesempatan lain ia dapat
memperoleh hasil yang juga memuaskan.
Kondisi ini dapat merupakan motivasi bagi siswa tersebut untuk melakukan
tindakan positif dengan lebih giat dalam
belajar, supaya dikesempatan berikut dia akan menikmati kesenangan lagi
saat mendapatkan nilai yang tinggi.
Namun demikian bisa saja terjadi keadaan yang sebaliknya atau yang
memberikan efek yang berbeda. Karena
siswa sudah merasa puas dengan perolehan skor hasil belajar yang tinggi,
sehingga menjadi kurang tekun dalam belajar di kesempatan berikutnya. (2) tidak
memuaskan. Bila siswa mengetahui
bahwa hasil yang diperoleh kurang memuaskan, maka mungkin saja siswa akan
termotivasi untuk lebih giat, dan lebih gigih untuk belajar agar pada
kesempatan lain hasil yang kurang memuaskan ini dapat berubah menjadi hasil
yang memuaskan. Kondisi sebaliknya juga
bisa terjadi bilamana siswa mengetahui bahwa hasil belajar yang dicapainya itu
kurang memuaskan mungkin saja akan berakibat siswa tersebut kecewa dan kurang
bersemangat lagi untuk belajar.
Makna bagi guru. Ada tiga maka hasil penelitian
bagi guru, sebagaimana yang dikemukakan Arikunto, yaitu: (1)
Dengan mengetahui hasil penilaian terhadap prestasi belajar siswa guru
akan juga mengetahui siswa mana yang telah dan sudah berhak melanjutkan ke
pelajaran lainnya, demikian juga guru siswa mana saja yang perlu diberikan
bimbingan khusus tambahan karena hasil belajarnya masih kurang, (2) Dengan
hasil penlilaian ini guru juga akan mengetahui ketepatan materi ajar yang
disampaikannya, dan (3) Guru juga akan
mengetahui apakah metode pembelajaran yang digunakannya sudah tepat atau belum.
Makna bagi
Sekolah. Hasil
penilaian dapat juga memberikan makna bagi sekolah, dalam bentuk: (1) Hasil penilaian yang diberikan guru-guru
dapat menunjukkan apakah kondisi belajar yang diciptakan sekolah sudah atau
belum sesuai dengan harapan. Hasil
belajar siswa ini mencerminkan juga kualitas suatu sekolah. (2)
Informasi dari guru tentang tepat tidaknyakurikulum untuk sekolah
itu dapat merupakan bahan pertimbangan
bagi perencanaan sekolah untuk masa-masa yang akan datang. (3)
Demikian juga hasil penilaian ini
dari tahun ke tahun dapat digunakan sebagai pedoman untuk melakukan hal-hal
yang diperlukan untuk memenuhi standar tertentu. Pemenuhan standar akan terlihat dari bagusnya
angka-angka yang diperoleh siswa.
Makna bagi Orang
tua siswa. Terntu saja
orang sangat berkepentingan dengan mengetahu hasil belajar anaknya. Sebagian besar orang tua mempercayakan
pendidikan anaknya pada guru atau institusi sekolah. Apalagi karena kesibukan bekerja, orang yang
tidak mungkin bisa mengawasi sepanjang hari aktivitas belajar anaknya. Waktu belajar anak di sekolah Cuma sekitar 6
– 7 jam sehari. Waktu terbanyak anak
justru berada di luar sekolah, bisa di rumah atau di luar rumah. Hasil ulangan, tes akhir semester, atau
bahkan tes akhir tahun ajaran, sangat bermanfaat bagi orang tua untuk
mengetahui perkembangan prestasi belajar anaknya. Jika hasil tes tersebut memuaskan maka orang
tua dapat memberikan motivasi kepada anaknya agar bisa mempertahankan bahkan meningkatkan
apa yang sudah dicapainya. Bila
sebaliknya, nilai hasil belajar anaknya kurang memuaskan maka orang tua dapat
memberikan ekstra perhatian kepada anaknya.
Mungkin saja orang tua akan memutuskan untuk memberikan pelajaran
tambahan, les misalnya, untuk mata pelajaran yang dianggap perlu
ditingkatkan.
(Ruddy Pakasi, 2014)
(Ruddy Pakasi, 2014)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar