Sabtu, 03 Mei 2014

02 TUJUAN DAN MANFAAT EVALUASI
DALAM PEMBELAJARAN

          Kegiatan melakukan evaluasi, termasuk di dalamnya menyusun instrumen tes, melakukan pengukuran terhadap respon tes yang diberikan, sudah merupakan tugas yang biasa dikerjakan oleh setiap guru atau pendidik.  Melalui kegiatan dalam evaluasi ini, seorang guru bisa mendapatkan informasi tentang kondisi muridnya, sehingga guru dapat menentukan tindakan-tindakan apa yang perlu diberikan kepada siswanya.
            Kelihatannya kegiatan evaluasi hasil belajar ini, siswa adalah yang dianggap berkepentingan.  Memang benar bahwa hasil evaluasi ini siswalah yang mendapatkan ‘akibatnya’ nyata.  Padahal, kegiatan evaluasi, sebenarnya bukan cuma untuk kepentingan menilai siswa, tapi juga untuk kepentingan guru yang mengajar.   Karena bagaimanapun juga hasil evaluasi yang diberikan guru merupakan gambaran juga tentang keberhasilan dari proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru itu sendiri.  Demikian juga secara lebih luas, bagi kepentingan institusi sekolah di mana pihak pimpinan sekolah sedikitnya akan menerapkan kebijakan-kebijakan tertentu sehubungan dengan informasi capaian hasil belajar yang diperoleh siswanya.  Dengan demikian melalui informasi karakteristik hasil belajar siswanya, sekolah juga dapat menyadari atau mendapatkan gambaran mengenai posisi kualifikasi yang dimilikinya dibanding misalnya dengan sekolah lain.
            Arikunto (1986) dan Suryanto (2009) mengemukakan bahwa hasil dari penilaian hasil belajar bukan saja memberikan makna kepada siswa tapi juga guru, sekolah itu sendiri, dan atentu saja orang tua siswa.  Berikut ini akan diuraikan makna penilaian menurut Arikunto (1986), dan Suryanto (2009) yaitu makna bagi siswa, makna bagi guru, makna bagi sekolah, dan makna bagi orang tua:
Makna bagi siswa.  Dengan mengetahui hasil dari penilaian  yang diberikan gurunya, baik itu melalui ulangan harian maupun nilai semester, maka siswa dapat mengetahui juga tentang sejauh mana ia telah mengikuti atau menguasai pelajaran yang disampaikan gurunya sehingga dengan demikian memberikan efek dan akibat bagi siswa itu sendiri, yaitu (1)  memuaskan, bila siswa memperoleh skor hasil yang tinggi maka biasanya siswa akan merasa senang.  Rasa gembira ini tentu saja membuat siswa ingin agar pada kesempatan lain ia dapat memperoleh hasil yang juga memuaskan.  Kondisi ini dapat merupakan motivasi bagi siswa tersebut untuk melakukan tindakan positif dengan lebih giat dalam  belajar, supaya dikesempatan berikut dia akan menikmati kesenangan lagi saat mendapatkan nilai yang tinggi.  Namun demikian bisa saja terjadi keadaan yang sebaliknya atau yang memberikan efek yang berbeda.  Karena siswa sudah merasa puas dengan perolehan skor hasil belajar yang tinggi, sehingga menjadi kurang tekun dalam belajar di kesempatan berikutnya.  (2) tidak memuaskan. Bila siswa mengetahui bahwa hasil yang diperoleh kurang memuaskan, maka mungkin saja siswa akan termotivasi untuk lebih giat, dan lebih gigih untuk belajar agar pada kesempatan lain hasil yang kurang memuaskan ini dapat berubah menjadi hasil yang memuaskan.  Kondisi sebaliknya juga bisa terjadi bilamana siswa mengetahui bahwa hasil belajar yang dicapainya itu kurang memuaskan mungkin saja akan berakibat siswa tersebut kecewa dan kurang bersemangat lagi untuk belajar.
Makna bagi guru.  Ada tiga maka hasil penelitian bagi guru, sebagaimana yang dikemukakan Arikunto, yaitu:  (1)  Dengan mengetahui hasil penilaian terhadap prestasi belajar siswa guru akan juga mengetahui siswa mana yang telah dan sudah berhak melanjutkan ke pelajaran lainnya, demikian juga guru siswa mana saja yang perlu diberikan bimbingan khusus tambahan karena hasil belajarnya masih kurang, (2) Dengan hasil penlilaian ini guru juga akan mengetahui ketepatan materi ajar yang disampaikannya, dan (3)  Guru juga akan mengetahui apakah metode pembelajaran yang digunakannya sudah tepat atau belum.
Makna bagi Sekolah.  Hasil penilaian dapat juga memberikan makna bagi sekolah, dalam bentuk: (1)  Hasil penilaian yang diberikan guru-guru dapat menunjukkan apakah kondisi belajar yang diciptakan sekolah sudah atau belum sesuai dengan harapan.  Hasil belajar siswa ini mencerminkan juga kualitas suatu sekolah.  (2)  Informasi dari guru tentang tepat tidaknyakurikulum untuk sekolah itu  dapat merupakan bahan pertimbangan bagi perencanaan sekolah untuk masa-masa yang akan datang.  (3)  Demikian juga  hasil penilaian ini dari tahun ke tahun dapat digunakan sebagai pedoman untuk melakukan hal-hal yang diperlukan untuk memenuhi standar tertentu.  Pemenuhan standar akan terlihat dari bagusnya angka-angka yang diperoleh siswa.

Makna bagi Orang tua siswa.  Terntu saja orang sangat berkepentingan dengan mengetahu hasil belajar anaknya.  Sebagian besar orang tua mempercayakan pendidikan anaknya pada guru atau institusi sekolah.  Apalagi karena kesibukan bekerja, orang yang tidak mungkin bisa mengawasi sepanjang hari aktivitas belajar anaknya.  Waktu belajar anak di sekolah Cuma sekitar 6 – 7 jam sehari.  Waktu terbanyak anak justru berada di luar sekolah, bisa di rumah atau di luar rumah.  Hasil ulangan, tes akhir semester, atau bahkan tes akhir tahun ajaran, sangat bermanfaat bagi orang tua untuk mengetahui perkembangan prestasi belajar anaknya.  Jika hasil tes tersebut memuaskan maka orang tua dapat memberikan motivasi kepada anaknya agar bisa mempertahankan bahkan meningkatkan apa yang sudah dicapainya.  Bila sebaliknya, nilai hasil belajar anaknya kurang memuaskan maka orang tua dapat memberikan ekstra perhatian kepada anaknya.  Mungkin saja orang tua akan memutuskan untuk memberikan pelajaran tambahan, les misalnya, untuk mata pelajaran yang dianggap perlu ditingkatkan.  
(Ruddy Pakasi, 2014)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar